Gamers Indonesia

Informasi Untuk Para Gamers Indonesia Paling Updated

Games

6 Game Fighting PlayStation yang Terlupakan, Masih Ingat?

Gamers IndonesiaPlayStation dikenal sebagai rumah bagi berbagai genre game, salah satunya adalah game fighting. Dari masa ke masa, ada begitu banyak judul game fighting yang telah dirilis di platform ini, beberapa di antaranya berhasil mencetak sejarah dan dikenang hingga sekarang, seperti Tekken, Mortal Kombat, dan Street Fighter. Namun, tidak sedikit juga waralaba game fighting yang dulunya populer, namun kini mulai dilupakan.

6 Game Fighting PlayStation yang Terlupakan

Berikut ini adalah 6 waralaba game fighting di PlayStation yang mungkin pernah kamu mainkan, tapi sekarang terlupakan. Apakah kamu masih ingat salah satunya?

1. Bloody Roar

Salah satu waralaba game fighting yang dulunya memiliki penggemar setia adalah Bloody Roar. Pertama kali diluncurkan pada tahun 1997, game ini membawa konsep pertarungan yang unik, di mana karakter manusia dapat berubah menjadi hewan buas selama pertarungan. Hal ini memberikan elemen gameplay yang dinamis, karena setiap perubahan wujud mengubah gaya bertarung dan kemampuan karakter secara drastis.

Bloody Roar mendapatkan beberapa sekuel di PlayStation, dengan Bloody Roar 2 dan Bloody Roar 3 menjadi yang paling dikenang. Karakter-karakter seperti Yugo (manusia serigala) dan Long (manusia macan) menjadi ikon di antara penggemar game fighting pada masanya. Sayangnya, setelah rilis Bloody Roar 4 pada 2003, waralaba ini mulai tenggelam dan tidak ada lagi kabar mengenai pengembangan lebih lanjut. Meski begitu, bagi penggemar lama, Bloody Roar masih menjadi salah satu judul yang penuh kenangan.

2. Bushido Blade

Bushido Blade adalah salah satu game fighting yang menawarkan pendekatan realistis dan inovatif di masanya. Dirilis pertama kali pada tahun 1997 untuk PlayStation, free games DHX4D ini mengusung tema pertarungan menggunakan senjata samurai, di mana satu serangan yang tepat bisa langsung melumpuhkan atau membunuh lawan. Tidak ada sistem bar kesehatan di game ini, sehingga setiap pergerakan harus diperhitungkan dengan sangat hati-hati.

Mekanik gameplay yang realistis membuat Bushido Blade berbeda dari kebanyakan game fighting lainnya. Game ini tidak mengandalkan combo atau serangan beruntun, tetapi lebih pada taktik dan ketepatan. Sayangnya, meski mendapatkan banyak pujian untuk konsepnya yang unik, waralaba ini tidak bertahan lama. Sekuel terakhirnya, Bushido Blade 2, dirilis pada 1998 dan setelah itu tidak ada kelanjutan.

3. Tobal No. 1

Pada 1996, Tobal No. 1 dirilis oleh Square, perusahaan yang lebih dikenal dengan game RPG seperti Final Fantasy. Namun, mereka mencoba peruntungan di genre fighting dengan Tobal No. 1. Game ini menampilkan sistem pertarungan 3D yang cukup revolusioner di masanya, dengan grafis poligon yang lancar dan kontrol yang responsif. Salah satu fitur unggulannya adalah “mode Quest”, di mana pemain bisa menjelajahi dungeon sambil bertarung dengan musuh, memberi rasa variasi yang berbeda dari mode pertarungan biasa.

Meski gameplay Tobal No. 1 cukup menjanjikan, waralaba ini tidak bertahan lama. Sekuelnya, Tobal 2, yang dianggap oleh banyak penggemar sebagai penyempurnaan dari game pertama, hanya dirilis di Jepang dan tidak pernah mendapatkan rilis internasional. Akibatnya, Tobal No. 1 hanya bertahan dalam ingatan sebagian kecil penggemar game fighting.

4. Ehrgeiz: God Bless the Ring

Ehrgeiz: God Bless the Ring adalah game fighting yang dirilis pada 1998, yang cukup unik karena melibatkan karakter dari Final Fantasy VII seperti Cloud Strife dan Tifa Lockhart sebagai petarung. Dikembangkan oleh DreamFactory dan dipublikasikan oleh Square, Ehrgeiz menampilkan mekanik pertarungan yang menggabungkan elemen 3D arena dengan kemampuan bergerak bebas dalam ruang pertarungan.

Selain mode pertarungan standar, Ehrgeiz juga memiliki mode petualangan yang memungkinkan pemain menjelajahi dungeon, melawan musuh, dan menyelesaikan berbagai tantangan. Meskipun konsep ini terkesan menarik, popularitas Ehrgeiz tidak bertahan lama. Mungkin karena gaya pertarungannya yang tidak terlalu ikonik atau kedalaman gameplay yang tidak sebanding dengan game fighting populer lainnya, game ini tidak berhasil meninggalkan jejak yang mendalam di dunia game fighting.

5. Rival Schools

Dirilis pertama kali oleh Capcom pada tahun 1997, Rival Schools adalah game fighting yang cukup berbeda dengan kebanyakan game di genre ini. Konsepnya berpusat pada pertarungan antar siswa dari berbagai sekolah yang memiliki karakter unik masing-masing. Dengan elemen cerita yang kuat dan karakter yang karismatik, Rival Schools berhasil menarik perhatian penggemar game fighting di akhir era 90-an.

Salah satu aspek menarik dari game ini adalah adanya sistem “team-up”, di mana pemain bisa memilih dua karakter untuk bertarung dan melakukan serangan kombinasi bersama-sama. Rival Schools kemudian diikuti oleh sekuelnya, Project Justice, yang dirilis di Dreamcast pada tahun 2000. Sayangnya, setelah itu waralaba ini tenggelam dan tidak ada kabar tentang rilis game baru hingga sekarang. Meskipun begitu, Rival Schools tetap dikenang oleh penggemar setianya sebagai salah satu game fighting dengan konsep cerita dan karakter yang unik.

6. Darkstalkers

Bagi para penggemar game fighting klasik, Darkstalkers adalah salah satu judul yang tidak bisa dilupakan. Dirilis pertama kali oleh Capcom pada tahun 1994, Darkstalkers menampilkan karakter-karakter monster ikonik seperti vampir, manusia serigala, mumi, dan makhluk mitologi lainnya yang bertarung dalam setting gelap nan misterius. game online Albaslot ini dikenal dengan grafis 2D yang indah serta gameplay yang cepat dan teknis, mirip dengan Street Fighter namun dengan nuansa horor dan supranatural.

Waralaba Darkstalkers mendapatkan beberapa sekuel dan versi update, dengan Darkstalkers 3 atau Vampire Savior dianggap sebagai salah satu yang terbaik di seri ini. Meskipun begitu, popularitas game ini mulai memudar di akhir tahun 90-an dan Capcom tidak lagi melanjutkan seri ini dengan entri baru setelah Darkstalkers Resurrection, sebuah port yang dirilis pada 2013. Meskipun penggemar sering meminta kebangkitan waralaba ini, hingga saat ini Capcom belum menunjukkan tanda-tanda untuk menghidupkan kembali Darkstalkers.

Baca Juga : Strategi Penggunaan Attachment Senjata di PUBG Mobile

Game fighting adalah salah satu genre yang memiliki sejarah panjang di dunia PlayStation, dengan berbagai judul yang sempat berjaya di masanya namun kini mulai terlupakan. Bloody Roar, Bushido Blade, Tobal No. 1, Ehrgeiz, Rival Schools, dan Darkstalkers hanyalah beberapa contoh dari waralaba yang pernah memikat hati penggemar game fighting namun tidak lagi dilanjutkan. Meskipun terlupakan, kenangan akan karakter, mekanik, dan sensasi bertarung dalam game-game tersebut tetap hidup dalam ingatan para gamer lama.

Siapa tahu, mungkin suatu hari nanti salah satu dari waralaba ini akan bangkit kembali dan membawa nostalgia tersendiri bagi penggemar setianya. Apakah kamu pernah memainkan salah satu dari game-game ini? Mana yang paling berkesan untukmu?

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *